Sabtu, 15 Agustus 2009

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi

Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan social dibedakan menjadi dua bentuk umum, yaitu :

  1. Perubahan yang berlangsung lama (evolusi)

Adalah perubahan-perubahan social yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendaktertentu dari masyarakat yang bersangkutan.

Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain perubahan social terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan social dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.

  1. Perubahan yang berlangsung cepat (revolusi)

Merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan social mengenai unsure-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.

Revolusi sering kali diawali adanya ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.

Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain:

  1. Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan tersebut.
  2. Adanya seseorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
  3. Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
  4. pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat.
  5. 5. Harus ada momentum (pemilihan waktu yang tepat)untuk revolusi, yaitu suatu saat dimana segala keadaan dan factor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.

2. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan

  1. Perubahan yang direncanakan

Adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat (Selo Soemardjan: 1974).

Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin lembaga kemasyarakatan. Contoh perubahan yang direncanakan misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN); untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB).

  1. Perubahan yang tidak direncanakan

Biasanya perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi diluar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Misalnya, kasus Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan pemukiman masyarakat terendam Lumpur yang mengharuskan para warganya mencari pemukiman baru.

3. Perubanan yang berpengaruh besar dan perubahan yang berpengaruh kecil

a. Perubahan berpengaruh besar

Dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, system mata pencaharian dan stratifikasi masyarakat. Contoh perubahan masyarakat agraris menajdi masyarakat industrialisasi.

b. Perubahan berpengaruh kecil.

Merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur social yang tidak membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh : perubahan mode rambut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar